"thank you, blog" a sangunist extrovert ever said.
jaman sekarang, aplikasi yang mempersempit jarak semakin marak. tapi sore ini. di kala kegalauan melanda, satu-satunya yg saya pilih tetaplah blog ini.
di ruang ini saya bisa dan boleh menulis apapun tanpa khawatir dihakimi. bahkan ketika ada yg berkunjung ke halaman ini, saya tidak akan ambil pusing apakah mereka menghargai ketikan curahan hati saya atau justru mengejeknya.
di instagram saya membagi foto selfie saya pagi ini. penuh raut senyuman. tapi itu bohong. karena sebenarnya muramlah yang paling tepat menggambarkan suasana.
di twitter saya mentweet tentang seni menertawakan diri. tapi hanya sekedar rangkaian kata tanpa bisa saya lakukan.
kenyataannya sosial media yg ada hanyalah topeng. tempat untuk memperlihatkan bahwa hidup kita baik-baik saja. dan bahwa ada banyak ide yang muncul dalam benak yang kita ingin orang lain ketahui.
saya senang dengan blog ini. dia masih jadi tempat curhat paling favorit setelah sang Pencipta.
belakangan saya sedang kehilangan damai sejahtera.
entahlah. sisi sanguinist yang cenderung cuek, lenyap. cenderung terlalu mengambil hati apa yg terjadi. mungkin sedang jenuh. mungkin pula karena banyak hal yang tak bisa saya ungkapkan dengan mudah
saya membayangkan betapa entengnya hidup jika apa yg meresahkan kita bisa seketika diluapkan. tanpa ambil pusing dengan pendapat orang lain.
kenyataannya saya tidak bisa demikian. karena itu saya memilih blog ini dibandingkan segala sosmed yang ada.
kemudahan komunikasi sudah ada di tangan. sayang sungguh sayang, kita kadang lupa yang terpenting bukan seberapa banyak sosial media yang kita miliki tapi seberapa kita sudah memaksimalkannya untuk menjalin hubungan terkhusus menunjukkan sebuah kepedulian.
kadang saya hanya ingin mendengarkan pertanyaan: "are you okay, diss?"
entah melalui suara ataupun tatapan wajah. dan pertanyaan semacam itu mungkin akan memulai cerita. bosan juga mengetik apa yang ada di bilik hati. kadang hanya ingin segelas minuman segar bersama orang yang menyediakan waktu untuk mendengar.
[dear my unspokenspace] saya harap saya akan jarang membuka mu, blog. saya harap secara lisan saya bisa membagi kegelisahan hati ke orang yg tepat. bukan lagi ke kamu. tapi sebelum itu terjadi, tetaplah setia bersama saya. kelihatannya saya akan sering mengunjungimu dua bulan ini. semoga saja untuk mengetik nada keajaiban bukan penyesalan.
[dear reader] yang jelas, jika Anda membaca post ini sekarang, saya sarankan anda men-chat kawan atau sahabat anda melalui salah satu aplikasi sosmed yang ada. sekedar menanyakan "is everything okay?" mungkin akan jadi awal ampuh untuk seseorang meluapkan apa yang tertahan di hati dan otaknya. dan bahkan siapa tahu dengan pertanyaan sesederhana itu anda menjadi belajar sesuatu.
:) selamat sore (dari sepetak kosan di surabaya)
0 komentar
wanna say something? ^^