Pak Supir Angkot yang Baik
Entah sudah berapa
banyak angkutan umum yang saya 'nikmati' selama di surabaya. dan sudah banyak
sekali hal berharga yang saya temukan di jalan raya di tengah lampu merah saat
duduk di bemo yang punya banyak pilihan warna.
Di tengah terik surabaya
seorang supir dari angkot E yang saya tumpangi, membisikan kebenaran bahwa
"kebaikan adalah bahasa universal manusia"
Awalnya saya terkesan
dengan bagaimana dia bersedia menurunkan penumpang usia baya di sisi kanan
jalan mengingat ibu tersebut memang menuju ke tempat yang ada di kanan jalan. Hal
ini saya anggap kebaikan signifikan karena saya pernah meminta hal serupa dulu,
dan supir angkot saat itu justru menolak dengan judesnya.
Masih dengan supir yang
sama, seorang penumpang salah naik angkot. Di tengah perjalanan obrolan singkat
membuat ibu berkerudung merah tua itu menyadari bahwa angkot yang dia tumpangi
tidak mengarah ke tempat yang dia tuju. Tanpa diminta mas supir angkot yang
memang belum terlalu tua itu menurunkan ibu tersebut di depan angkot yang
seharusnya.
Pikir saya kenapa repot?
Cukup turunkan di tempat lalu beri tahu apa angkot yang benar, sudah cukup. Lagi-lagi
saya menangkap sebuah kualitas karakter di balik kaos lusuhnya. Puncaknya, kebaikan
paling mengesankan adalah ketika di lampu merah depan RS Husada Utama,
angkotnya berjejeran dengan angkot E lain. Percakapan singkat antara dua supir
tersebut bukan sebagai dua orang yang berebut penumpang tapi sesama supir
sepenanggungan.
Angkot tersebut hanya
berisi satu penumpang, berbeda dengan angkot yang saya naiki, yaitu dengan 4
penumpang di dalamnya. Tiba-tiba dua perempuan hendak naik dab bergabung dengan
kami berempat. Namun dengan mengejutkan dan tersirat ketulusan, mas supir
justru menyuruh dua perempuan tadi naik ke angkot kawannya yang memang lebih
sepi penumpang.
Kekaguman saya jelas
terpancar di wajah, dan jika saya tak salah membaca suasana, penumpang lain
menangkap aura kebaikan yang serupa.
"masih banyak orang
baik di jalan kering kerontang Surabaya" begitu pikir saya.
Tiga kebaikan kecil dari
seorang supir angkot setidaknya telah membuat empat penumpang saat itu turun
dengan sebuah keyakinan bahwa memang masih banyak orang baik.
0 komentar
wanna say something? ^^