Welcome to our website !

Tentang Sesuatu

Segalau apapun, pasti tetap tentang sesuatu, entah Tempat atau Teman, entah Pendapat atau Pengalaman.

Khao Kluk Kapi, Menu Tak Populer Si Pencuri Hati

By Selasa, Januari 12, 2016 ,

Semester lima saya saat itu. Pilihannya sederhana, fokus melanjutkan skripsi atau menantang diri akan petualangan baru. Saya dan lima kawan perempuan lainnya memilih yang kedua. Sesuai jurusan, tempat yang pas bagi kami magang pastinya KBRI. Kami mulai mengajukan proposal hingga singkat cerita kami diterima! Yihuuuyy.. bahagia bukan kepalang. Pertama kalinya saya akan naik pesawat, perdana pula pergi ke luar negeri (dan belum terulang sampai sekarang, hiks), bahkan bonus supernya adalah dapat tinggal selama sebulan. Syukur tak terhingga. Bermodal nekad, berbalut usaha, dan beratapkan doa, anak desa seperti saya bisa kesana. Masalah lain muncul, semua dana kami tanggung sendiri. Alhasil uang beasiswa saya kerahkan. Memang benar, kita selalu bisa menemukan alasan berjuang untuk sesuatu yang sungguh kita damba.

Tom Yum, itu menu pembuka kami sesampainya di Thailand. Dihantar oleh dua mahasiswa Indonesia, kami sambang ke sebuah kafe kecil. Letaknya tak jauh dari Victory Monument, disana kami menikmati semangkok hangat makanan khas Negeri Senyum. Kami ditraktir di malam mendung itu. Setiap sendok menjadj berkali lipat lebih nikmat, karena disponsori kebaikan dari orang yang bahkan baru kami kenal. Suap demi suap di tengah lelah namun penuh sukacita. Saya tidak akan lupa malam itu. Baik nikmat Tom Yum, juga kebaikan dua saudara setumpah darah, mas Hasan dan mas Arman.


Sebulan berjalan, banyak kuliner yang kami coba. Rata-rata yang murah, karena kami harus berhemat dan memastikan baht yang kami bawa dari Tanah Air cukup hingga sebulan ke depan.  Namun ada satu menu yang saya ingin ceritakan lengkap. Namanya Nasi Goreng Campur!

"Walah apa istimewanya?"
Mungkin begitu bantah Anda.

Eiiits tunggu dulu..

Pasca lelah berkeliling salah satu tempat iconic Thailand, saya dan kawan muslim berpencar mencari makan, Perbedaan prinsipal pemilihan makanan bukan hal yang menyulitkan kami samasekali. Cukup toleransi, kami dapat tetap menikmati hidangan Thailand sesuai selera. Secara random saya singgah ke satu tempat makan di sekitar Grand Palace, yang tak lain tempat kediaman Keluarga Raja. Nasi goreng itu tidak melewati proses menggoreng seketika pesanan tiba. Alhasil sudah siap saji dan tidak hangat. "Ah salah pilih nih" begitu ujar saya dalam hati. Tapi memang tak baik terburu menjustifikasi. Dugaan awal saya, salah. Salah total!

Foto versi cantik
Source: www.s-media-cache-ak0.pinimg.com

Nama tepatnya adalah Khao Kluk Kapi. Jika Anda mencoba mengetikkan nama tersebut ke mesin pencarian paman Google, maka akan muncul banyak gambar menggiurkan. Sampai sekarang, inilah nasi Goreng terenak yang pernah saya makan. Konsepnya sederhana. Nasi yang digoreng dengan berbagai bumbu dan bercampurkan terasi (Shrimp Paste) sebagai bintang utama. Nasi olahan yang berwarna merah tak pekat itu kemudian disajikan dengan beberapa topping penyempurna, seperti parutan mangga muda, sosis babi, tumis babi kecap, telur dipotong tipis, potongan buncis dan bawang merah. Saya tak menunggu lama untuk mulai memadupadankan setiap elemen di atas piring saya dan memindahkannya dengan penghayatan ke mulut lalu perut.

Versi apa adanya. Dokumen Pribadi
Secuplik Surga di belakang Istana Raja


Cita rasa yang sedap berpadu merdu dengan segala topping, membawa kesan tak terlupakan. Bukan menu yang riuh dibahas, namun cinta saya melekat disana. Satu porsi pencuri hati. Sungguh. Di tengah mengetik alinea di atas, saya terus harus menelan ludah merindukan sekali lagi suapan menu tersebut.

Berbagai kuliner murah meriah yang bikin rindu!
-Dokumen Pribadi-

Sebulan memang lama jika dibandingkan liburan yang hanya hitungan hari atau pekan. Tapi, kesempatan magang dengan dana minimalis ini telah membuat saya jatuh cinta pada berbagai hal dari Thailand. Tak kalah, kulinernya. Lezat cumi bakar di Chatucak, gurih kalajengking dan nikmat Pad Thai di Kaosan Road, es teh susu jumbo dan buah potong di depan Pantip Mall, durian super di sepanjang jalan Petchaburi dan pastinya nasi-goreng-tak-populer di kawasan Grand Palace. Sebulan magang yang seakan tak pernah kenyang, dan ingin terus mengulang ðŸ’•

Semoga, naluri lapar ini terpuaskan dengan kembali menjajakkan kaki disana.

You Might Also Like

0 komentar

wanna say something? ^^