Bagaimana Membuat Konsep #HaribahagiaCR
"A Cheerful and Warm Sunflower
Rustic Wedding with Some Personal Details"
Itulah kalimat yang sedari awal aku tentukan sebagai judul #haribahagiaCR. Mungkin kebiasaan nulis ya, jadi bikin planning pernikahan pun dimulai dengan bertanya: "kalau kamu mau kasih judul tentang acara pernikahanmu, satu kalimat apa yang bakal muncul?"
Nah satu kalimat itu kemudian jadi judul di angan. Kami sendiri sih paham betul pernikahan kami ga punya budget yang terlalu melimpah, juga tergolong sebentar, tapi masih pengen dibuat seberkesan mungkin. Intinya kan menyadari bahwa pernikahan yang hanya sekali seumur hidup sudah sepatutnya menjadi salah satu hari paling bahagia. Kebahagiaan itu bukan hanya tentang bagaimana membuat tamu terkesan tapi juga bagaimana membuat segala detail menjadi bermakna dan dikenang seumur hidup. Nah aku share concepting kami ya. Semoga berguna
---
Sedari awal aku sebagai mempelai
perempuan bertekad untuk bersenang-senang dan menjadi diri sendiri di hari
bahagia itu. Kesukaanku terhadap bunga matahari kami angkat sebagai tema
utama acara 21 Juli kemarin. Pastinya tetap ditambah anggrek dan lily yang diselipkan di buket bunga dan dekor gereja.
Selain tentang bunga utama, aku dan Riyan milih suasana apa yang ingin kita angkat. Apakah kesan mewah,
apakah kesan modern, apakah kesan minimalis, dan sebagainya. Dua kata yang
akhirnya kami pilih untuk keseluruhan wedding kami adalah: hangat dan ceria. Pilihan
ini bukan hanya karena kami ingin adanya interaksi yang hangat dan penuh tawa
dengan segenap tamu yang hadir, tapi juga karena itulah kesana para kawan dan
keluarga terhadap kami berdua. Ketika kami bagi konsep mood yang kami pilih, kakak perempuanku dan satu sahabat dekatku merespons kompak: “iya itu emang
kalian banget”.
Suasana ceria kami berusaha
wujudkan dari pre-wedding, morning session bersama bestman dan bridesmaid, konsep
wedding entrance, dan adanya joget Maumere bersama-sama.
Selanjutnya nuansa ramah, dekat,
dan hangat terwujud dari konsep coffee-time dan penulisan wishing card dari para tamu. Khusus untuk
prosesi pagi, kami membuat personal vow yang diucapkan sembari melakukan basuh kaki.
Coffee-time sendiri bisa dibilang
salah satu keputusan terbaik kami. Usai pemberkatan nikah, biasanya pengantin
menjamu tamu dengan nasi kotak atau catering. Kami berpikir itu akan
membosankan dan mengurangi kesempatan untuk mempelai ngobrol bersama tamu. Akhirnya
kami menjamu tamu dengan memanggil coffee booth dan snack corner. Selain karena
tamu bisa menikmati kopi susu dingin di tengah terik Surabaya, konsep ini
sangat tepat karena membuat tamu santai dan mempelai pun dapat mengobrol asik
dengan mereka.
Selain 1 tema yang secara visual
akan menonjol (penggunaan bunga matahari) dan 2 mood khusus yang diangkat, ada
lagi 4 konsep yang kami selipkan namun konsisten di keseluruhan acara yang kami
beri tagar khusus #haribahagiaCR.
Konsep pertama adalah penggunaan Bahasa
Indonesia. Ketika banyak wedding lain terobsesi menggunakan frase Bahasa Inggris
yang kerap dianggap lebih menarik, aku sendiri sedari awal membuat kalimat undangan,
kata sambutan, souvenir card, narasi video, seluruh playlist band, semuanya ber-bahasa
Indonesia. Hal ini menantang tapi justru seru. Aku pilih lagu lawas Chrisye “cintaku”
yang kebetulan juga lagu favorit (alm) papa yang cocok banget mendukung
nuansa ceria dan hangat tapi sekaligus tetap menggunakan bahasa Indonesia
dengan indah.
Kedua, konsep yang kami usung
adalah ramah lingkungan. Hal ini kami pilih karena sudah seharusnya momen
bahagia pun tetap minim sampah. Kami memilih gelas kertas untuk kopi,
menggunakan gelas kaca untuk air putih saat resepsi, memilih souvenir
zero-waste starter kit berupa alat makan tidak sekali pakai dan hand towel yang
bisa diandalkan untuk mengurangi penggunaan tissue. Pilihan lain yang kami
sepakati dari awal adalah tidak adanya pelepasan balon karena sudah paham betul
bahayanya pelepasan balon. Kami menggantinya dengan pelepasan dua merpati
putih.
Ketiga, adalah konsep “wedding
yang dikerjakan teman-teman sendiri”. Vendor photo adalah teman komunitas (grup Kami Tidak Penting) dan satu lagi teman kampus (FISIP Unair), WO pernikahan serta MC juga teman sekomunitas (IGNITE), dan band
pengisi resepsi adalah kawan persekutuan kampus (UK3).
Keempat dan terakhir, adalah konsep "Bineka Tunggal Ika". Terasa kocak ya, tapi sedari awal paham betul bahwa unsur cross-culture patut dirayakan sekaligus didukung dengan elemen lain. Tentang Chinese-Jawa, kami mengambil masing-masing satu tradisi. Dari adat Chinese tentu adalah prosesi teapai, sedangkan untuk adat Jawa kami memilih prosesi kacar-kucur yang manis maknanya. Konsep ini sudah dibangun sejak prewed. Lewat konsep prewed Cheongsam vs Batik dan Real Madrid vs Barcelona. Selain itu aku juga selipkan Kebinekaan lewat pemilihan baju Bridesmaid. Model dan warna yang beda satu sama lain, tapi tetap dalam colorboard yang sudah dipilih.
So, itulah beberapa konsep #haribahagiaCR. Semua bermuara ke mimpi pribadi, selera, dan pastinya kemampuan kami yang membiayai pernikahan sendiri. Berikut infografis rangkuman (klik kanan - tab baru jika ingin membaca dengan jelas).
Beberapa kawan bertanya tentang
#haribahagiaCR yang bisa sedetail itu, dan tips dari kami sederhana. Setidaknya
dua hal: pertama kenali diri baik-baik. Apa yang disuka atau tidak, apa yang
menggambarkan diri kita. Kedua, jadikan pernikahan untuk express diri kita bukan impress
orang lain. Pilihlah segala detail yang memang kita idamkan, sesuai
kapasitas, dan kita yakini kelak akan membuat kita tersenyum.
0 komentar
wanna say something? ^^