Eben Haezer
Tanggal 31 sore hingga menjelang malam, saya
sibuk menuliskan ulang 150 wishlist(s) saya di buku agenda tahun ini. Ya
semacam rutinitas akhir tahun, jangan lupa di tambah beberapa resolusi baru untuk
tahun selanjutnya.
Setelah tuntas menuliskan semuanya, saya tutup
buku agenda dan menyodorkan proposal keinginan dan beberapa rencana saya ke
hadapan Pemilik Hidup. Dari jam 10 hingga jam setengah satu pagi, saya
mengikuti ibadah pergantian tahun. Oleh Gembala gereja, di beri tema “eben
heazer” yang artinya “sampai disini Tuhan menolong kita”
Eben Heazer sangat nyata bagi saya, Tuhan
menolong saya sedemikian rupa tahun 2013. Baik berupa pencapaian atau kegagalan,
baik pengabulan doa atau kata ‘tidak’ dari-Nya, baik berupa banyak orang baru
hingga seseorang yang khusus. Tapi, kata “sampai disini” sungguh mengusik saya.
Lalu bagaimana 2014 saya? Jangan-jangan pertolongan-Nya tidak akan berlanjut. Untung saja usikan ini terpecahkan oleh sang
Pendeta, bahwa sebenarnya di dalam kata eben
haezer itu sendiri terkandung janji Tuhan, untuk hari yang selanjutnya.
Tepat pergantian jam, terdengar beberapa letupan
kembang api, tapi di detik itu saya sedang dengan begitu damai berlutut di
hadapan-Nya, menyerahkan semua rencana dan ketakutan saya dan pastinya
menyebutkan satu per satu nama orang yang begitu saya kasihi. Inilah yang
membuat saya tidak bisa melewatkan pergantian tahun selain di gereja kampung
halaman. Bukan kembang api, kebersamaan dengan kawan, ataupun makanan yang
berlimpah, yang saya tunggu di momen pergantian tahun. Melainkan menulis Resolusi, mendapat Ayat emas, dan BERLUTUT di rumah-Nya, itu
menjadi hal paling berharga dan favorit saya untuk momen pergantian tahun.
ohya, ayat emas tahun ini diinspirasi lagi-lagi oleh pemazmur. Melalui mazmur 48:13-15 tentang kegagahan kota sion yang berujung pada kemuliaan Allah. saya merasa hal tsb sungguh nyata, melihat saya menutup tahun ini dengan penuh syukur atas banyak pencapaian yang semua menjadi kesaksian akan kebaikanNya. private message yang lagi-lagi pas!
Setelah ibadah selesai, setiap dari jemaat maju
ke sebuah meja kecil, mengambil satu ayat emas tahunan (tentang ayat emas, saya
sudah pernah bagi di postingan lainnya - http://unspokenspace.blogspot.com/2012/12/private-message-from-god.html).
Saya menebak, pasti saya akan diingatkan Tuhan
untuk lebih rendah hati, baik ke manusia terlebih ke Dia. Saya merasa tahun ini
mulus sekali, dan godaan untuk tinggi hati dan merasa mampu tanpa-Nya, begitu
nyata. Atau mungkin diingatkan untuk lebih berbagi (baca: tidak pelit) karena
tabungan yang raib akibat kegiatan magang, saya harus menghemat sedemikian dari
gaji saya, dan meniadakan kemurahan hati. My Creator is definitely unpredictable.
Terkaget ketika membuka kertas ayat emas yang saya ambil acak diantara tumpukan
kertas ayat-ayat lain. Justru satu hal yang saya rasa sudah saya lakukan dengan
baik tahun ini. Sempat berpikir: “Tuhan gak salah nih?”
Tapi saya teringat, tahun 2012 saya disambut
dengan ayat "hanya
dekat Allah saja kiranya aku tenang, sebab daripada-Nyalah harapanku"
(Mazmur 62:6)
Itu sangat aneh,
karena 2011 tahun dimana saya sangat dekat dengan Tuhan. Kenapa diingatkan
untuk dekat lagi? ternyata tidak lain karena tahun 2012 banyak sekali hal yang
bisa jadi alasan untuk saya menjauh. Dan menjadi tenang, itu adalah hal yang
luar biasa mustahil.
Karena itu ayat
emas saya tahun ini, walaupun belum saya pahami, pasti dipakai Tuhan sebagai
“peringatan dari awal.” Nanti saya pasti bagi disini, ketika ayat emas ini
benar-benar ‘berbicara’ melalui sebuah kejadian tertentu. We’ll see..
Tahun 2014 yang entah seperti apa nantinya,
ingatlah Eben Haezer! Tuhan sudah menolong, dan Dia tetap akan menolong J selamat tahun baru \m/ selamat berkarya.
(KJV+) Then Samuel took a stone, and set it between Mizpeh and Shen, and called the name of it Ebenezer, saying, hitherto hath the LORD helped us.
1 komentar
Eben Haezer... :)
BalasHapuswanna say something? ^^