Welcome to our website !

Tentang Sesuatu

Segalau apapun, pasti tetap tentang sesuatu, entah Tempat atau Teman, entah Pendapat atau Pengalaman.

usang-pun tak apa..

By Selasa, Januari 21, 2014 , , , , , , ,


"Tuhan, aku tahu aku harus memikul salib.
sama seperti Engkau yang telah terlebih dahulu melakukannya
memikul salib karena mengasihiku.
aku tidak mengeluh, Tuhan. sungguh.
aku hanya heran haruskah Salib-ku seberat ini?
dan aku penasaran tidak bisakah aku memikul Salib yang lebih indah?
lihat, salibku begitu usang, penuh goresan. aku malu
jika memang harus berat, tidak bisakah Engkau memberiku Salib yang lebih menawan?"




((kataku lugu penuh keluh pada Penciptaku.
dan Dia mendengar, dan Dia memberi jawab dengan cara-Nya))

satu saat aku melihat temanku memikul salib yang sangat indah
penuh permata dan berlapis emas di beberapa sisinya
sungguh menawan.
lalu aku tergoda untuk meminjamnya. mencoba memikulnya
tak ku sangka, salib itu jauh lebih berat dari salib usangku
indah, tapi jauh lebih cepat membuat bahu ku ngilu
ah sudahlah. usang-pun tak apa.

di saat yang lain, tak berselang lama
aku melihat salib lain yang tak kalah memikat
pesonanya bukan karena kilau logam mulia
kali ini karena penuh mawar mekar nan semerbak
lagi-lagi, aku manusia selalu termakan rasa penasaran
walau tidak separah rasa penasaran yang menuntun hawa mencoba buah terlarang
aku pun memikulnya
tidak berat. ah sungguh aku ingin bertukar salib.
sebelum cukup jauh, aku merasa ada yang salah
darah!! bahuku terluka karena duri-duri mawar itu
lilitan mawar indah juga tak memuaskan
bahkan lebih menyakitkan.
ah sudahlah, usang-pun tak apa.

aku menyerah.
salibku yang terbaik
aku berhenti mencari salib lain yang menawan
hanya berujung kekecewaan
aku pikul yang usang ini dengan iman
berat memang, pun semua salib yang lain

mengeluh tak lagi jadi pilihan
sudahlah, usang-pun tak apa"

source :
http://jeffsprayerconnection.blogspot.com/2013/03/take-up-your-cross-and-follow.html


catatan penulis :
ungkapan "pikul-lah Salib" bukan hal asing, terkhusus bagi umat Nasrani. Sudah tak terbilang lagi berapa kali saya diingatkan dan mendengar tentang hal itu, di gereja, renungan harian, atau di persekutuan. Tapi Firman Tuhan memang tidak pernah kehilangan pesonanya. Secara tersurat ataupun tersirat melalui perumpamaan. Tulisan ini saya buat karena terinspirasi dari renungan pagi yang dibagikan oleh Guru Agama di sekolah tempat saya mengajar. Semoga tulisan ini jadi pengingat bahwa beban kita adalah beban sesuai dengan kemampuan. Tugas kita bukan untuk membuktikan salib mana yang terbaik, namun membuktikan bahwa selalu ada iman dan kesetiaan yang menguatkan pundak kita untuk memikulnya..

Salib-ku tak indah, tapi aku bangga!
usang-pun, tak apa!



You Might Also Like

0 komentar

wanna say something? ^^