Welcome to our website !

Tentang Sesuatu

Segalau apapun, pasti tetap tentang sesuatu, entah Tempat atau Teman, entah Pendapat atau Pengalaman.

Love is converted into an action!

By Minggu, Februari 16, 2014 , , , , ,

This valentine was so special, dan jelas saya bakal berceloteh di sini untuk menceritakan sedetail-detailnya 2 hari istimewa ini. As I remember, I’ve been celebrate valentine since I was in junior high school. But I can tell you that this valentine is most special valentine I ever had! Most special and the sweetest one >,< you’ll know later.

I do agree that 14 February is only a number, and I never said that we must wait till that day come to share something, and to do something out of ‘normal’. Tapi untuk beberapa hal, sebuah identitas “tanggal” menyempurnakan sebuah kesan. Menurut saya begitu. Jadi jangan takut melakukan sesuatu di-luar-kebiasaan di tanggal istimewa.




Pudding


I made something by my own for my beloved students finally. Awalnya mikir gak bisa wujudin ini gara-gara alasan “I have no enough time” tapi nasihat klasik bilang “you will never have enough time, you have to make it” dan akhirnya saya memutuskan membuatkan pudding untuk murid-murid 7D dan beberapa orang terdekat saya di sekolah. Di tengah gerimis membasahi kepala dan becek mengotori kaki, saya berjalan kaki membeli cup-cup pudding, dan bahan-bahan di toko sekitar kosan. Lalu saya mulai membuat, dari adonan coklat, moka, caramel, dan strawberry. Dari jam 7 sampai jam 11. Di tengah empat jam itu, dengan kondisi kepala agak pusing akibat gerimis, seingat saya, senyuman tak pergi dari bibir. Tanpa keluhan bukan karena tak ada rasa lelah, tapi karena saya tahu untuk siapa saya melakukan ini, untuk mereka yang saya kasihi.
Pelajaran berharga di dapur: cinta membuat sesuatu menjadi ringan.

Coklat
Valentine tak lengkap tanpa coklat. Bukan begitu? Dan ini jelas valentine ter-manis yang pernah saya alami. Belasan batang coklat mewarnai meja kerja saya, sebagai pemberian dari murid-murid saya. Ah so happy! Walaupun akhirnya bingung ini gimana ngabisinnya. Bisa dipastikan valentine tahun depan, saya akan merindukan tumpukan coklat semacam ini :( lalu di tengah lumeran coklat di mulut, saya tersenyum kecil menyadari seberapapun dewasa atau tua-nya usia, kita tetap bahagia ketika orang lain memberikan sesuatu untuk kita. Tidak terlupakan, itu fakta sederhana yang membahagiakan.



Friendship Card
Saya selalu rindu, setiap orang terdekat saya menyimpan sesuatu yang berwujud untuk mengenang saya. Fakta bahwa saya –dan kita semua- akan meninggal itu sangat menolong untuk belajar menyisakan sesuatu yang baik di muka bumi ini, setidaknya di ingatan dan di tangan orang-orang terdekat. Dengan keterbatasan kreativitas saya buatkan sebuah kartu sederhana yang setidaknya mengingatkan dua sahabat saya ini bagaimana saya bersyukur memiliki mereka. Ketika membuatkan kartu ini, saya sedang berada di sekolah di tengah kekosongan akibat siswa diliburkan mendadak pasca hujan abu parah di Surabaya. Seorang rekan guru, melihat saya berkutat dengan guntingan dan sebagainya lalu dengan polos berkomentar “miss adiss ini romantis ya.” Haha sontak saya tertawa. Entahlah itu menggelikan, tapi membuat saya tersanjung bagaimanapun.
Ohya kembali ke topik, kami bertiga –saya, Helen, kak Ajeng- sudah merencanakan cukup lama untuk mencoret bucket lists nomor 10 kami: minum kopi luwak. Akhirnya, terwujud! Puji Tuhan.
Saya bahagia, karena saya membuatkan sesuatu untuk sahabat saya, karena saya bisa minum kopi termahal di dunia asli Indonesia, karena saya bisa mencoret wishlist saya, dan karena saya tidak sendirian melewatkan malam itu.


Old friend
Persahabatan konon semakin teruji oleh waktu, dan jarak. Kebahagiaan saya di tanggal 14 tidak berhenti. Esoknya (baca: tanggal 15) saya lagi-lagi bersyukur karena skenario yang Tuhan siapkan. Saya bisa bertemu teman lama saya, teman sejak SMP hingga saya sekarang jadi guru anak SMP. Kita berpisah SMA, kuliah, berpisah kota, dan tidak selalu punya cukup kesempatan bercengkrama bahkan walau hanya melalui sosial media. Tapi ketika kami bertemu, kenangan lama pun membaur. Kami tidak menjadi orang asing bagi satu sama lain, bercerita layaknya tak ada lagi kesibukan yang menanti. 3 jam mengobrol mengobati rasa kangen dan menyempurnakan bulan kasih sayang ini.


Lovely Patty
Yang membuat manis hari-hari ini tak juga kehabisan ide, rasanya belum cukup membuat saya bahagia. Tanggal 15 malam, saya bergabung di komunitas rohani saya (selain uk3): RessYouth. Acara gathering kali ini agendanya makan burger bareng-bareng. Simple sih, tapi penuh sukacita! Burger tipis kadang jauh lebih enak ketika dimakan bersama kawan-kawan daripada burger berlapis-lapis yang dimakan sendirian. Asik. Dan pastinya malam itu, sukacita saya terlengkapi dengan dua hal yang saya sangat suka: es nutrisari dan kartu (baik remi ataupun uno)!!


A phone call
Last but not least, telpon dari seseorang menyempurnakan dua hari penuh kasih ini. Bercengkrama walau hanya lewat telpon sudah sangat cukup. Tidak jauh berbeda dengan valentine sebelumnya, masih sendiri. Hanya, valentine kali ini sudah ada seseorang istimewa yang saya doakan. Penuh keraguan tentang kisah ini, mengingat beberapa hal. Kadang ada ketakutan ending kisah ini tidak seperti yang saya impikan dan lebih baik diakhiri lebih awal sebelum terlalu jauh. Tapi sama seperti hari-hari lalu, sebuah panggilan dan percakapan telpon selalu berhasil mengingatkan bahwa hal ini layak diperjuangkan. Dan di paragraph ini, saya hanya ingin mengutip kalimat Paulus ketika mengingat jemaat Filipi “every time I think of you, I give thanks to my God” (Philippians 1:3)

Pembelajaran utama dari valentine tahun ini adalah : kasih itu ditindaknyatakan. Berupa pudding, burger, atau hanya sekedar menyempatkan waktu bertemu kawan lama. Berwujud kartu, coklat, atau panggilan telpon. Kasih itu sebuah verb, kata kerja aktif, yang harus dikonversikan melalui sebuah tindakan.
"one simple act of kindness spoke louder than a thousand profound love" :)

*tulisan bahagia ini tidak luput dari kesedihan akibat bencana gunung Kelud. Semoga para korban diberikan penghiburan dari sang Pencipta. Amin.

You Might Also Like

1 komentar

  1. miss, you did it all with love, I know.. and there is no one could give you back what the presents you cultivated in each heart because those are so precious. but this is us, we could only give our half part of life to be yours. so if we are not share our each life anymore, we live only with a half life.

    BalasHapus

wanna say something? ^^