Panggilan Terdekat
Ada sebuah survey, seribu orang ditanya apa mereka mau tahu kapan mereka mati. 96 persen mengatakan tidak. Aku lebih memilih pada 4 persen. Ku pikir itu akan membuatku lega, untuk mengetahui berapa lama lagi waktuku berkarya.
Itu adalah cuplikan dari perkataan Carter dalam film favorit
saya: the bucket lists
Saya sependapat! Tanpa berusaha menjadi anti-mainstream,
kenyataannya saya tergolong 4 persen itu.
Hak yang tidak akan pernah dimiliki oleh manusia adalah
berkata “aku belum siap” saat Tuhan sudah menetapkan tanda titik dalam
hidupnya.
Bukan pula hak seorang insan-pun di bumi untuk menawar, atau
sekedar meminta perpanjangan waktu menyelesaikan yang belum tuntas.
Pada akhirnya kematian, sesuatu yang terlihat “masih lama”
itu sangat dekat dengan kita. Sangat dekat.
Saya tumbuh dengan kenyataan beberapa sanak keluarga saya
Tuhan panggil di usia yang belum terlalu tua, bahkan beberapa diantara mereka
tergolong terlalu dini untuk mengakhiri hidup. Sepertinya Tuhan berusaha
mengingatkan saya sesuatu: kematian itu dekat.
Saya tidak tahu, apa yang akan saya lakukan di surga kelak.
Apakah benar saya bisa menoleh ke bumi dan melihat bagaimana kelereng hijau
terus berputar. Atau sungguhkah saya
bisa mengintip orang-orang terkasih saya dan melihat bagaimana mereka menjalani
hidup pasca kematian saya?
Tanpa terlalu ingin memberi makan rasa penasaran itu, satu
yang saya tahu dengan jelas: kematian itu memang dekat. Dan fakta berikutnya
adalah: saya ingin dikenang.
bersambung (…)
0 komentar
wanna say something? ^^