Welcome to our website !

Tentang Sesuatu

Segalau apapun, pasti tetap tentang sesuatu, entah Tempat atau Teman, entah Pendapat atau Pengalaman.

Kartini bukan hanya soal Emansipasi

By Sabtu, April 23, 2016


Kita pasti tahu, ada dua macam gunung di dunia. Gunung aktif dan gunung mati. Sebagai pendaki, orang akan lebih was-was kala mendaki sebuah gunung dengan kandungan magma yang terus bergejolak. Mereka akan lebih berhati-hati karena sewaktu-waktu gunung tersebut dapat meletus. Sebaliknya untuk gunung mati, pendaki cenderung meremehkan dan tidak menganggapnya sebagai sebuah gereget yang menantang.

Kita manusia juga tergolong selayaknya dua gunung itu. Kita bisa dan memang harus memilih menjadi yang seperti apa. Magma disini berbicara soal impian. Gunung aktif melambangkan seseorang yang memiliki impian dan akhirnya menjalani hidup dengan semangat dan tujuan. Atau kita justru selayaknya gunung mati yang hidup sehari-hari tanpa arti selayaknya zombie.



Mimpi adalah energi besar. Seperti seorang Kartini yang membuat perubahan besar dimulai dari keinginan sederhana bahwa setiap wanita diberi kesempatan yang sama di bidang pendidikan. Hari Kartini bukan hanya soal emansipasi dan cocok bagi kaum perempuan semata. Pesan dari Kartini berlaku bagi kita semua! Laki-laki dan perempuan.

Pertanyaannya: apakah segala mimpi selalu berhasil? Apakah semua niat pasti terwujud? Apakah setiap keinginan pasti tercapai? TIDAK! Miss tidak akan membohongi kalian dengan janji kosong. Tapi satu hal yang miss yakini: Tuhan tidak akan pelit bagi yang mau berusaha.


Kedua, yang juga penting. Seperti apa mimpi kita?

Kembali ke ilustrasi gunung, kalau kita amati setelah meletus lahar dingin yang keluar akan membuat tanah yang dilaluinya sebagai tanah subur. Maka tidak heran kenapa di lereng gunung selalu terbentang perkebunan subur. Walaupun awalnya membahayakan namun akhirnya membawa manfaat. Bagaimana dengan mimpi kita? Apakah mimpi itu membawa manfaat untuk orang lain? Apakah impian itu membawa baikan bagi sesama? atau itu mimpi yang egois? Jangan-jangan hanya untuk memperkaya dan mempopulerkan diri sendiri.

Miss punya sebuah teladan. Namanya Ricky Elson. Dia orang Indonesia yang meraih S3 di Jepang -negara dengan terobosan teknologi luar biasa. Bukan hanya itu, dia bahkan mendapatkan hak paten soal kincir angin dengan tingkat efisiensi tinggi. Kenapa dia mau susah2 belajar sampai S3? Kenapa dia kembali ke Indonesia padahal di Jepang penuh tawaran menggiurkan? Walaupun mungkin beberapa kali gagal, kenapa dia terus mencoba menciptakan kincir angin? Ternyata karena dia tahu jelas apa yang dia tuju. Semua usahanya karena satu impiah bahwa pulau-pulau kecil di Indonesia dapat menikmati listrik dari kincir anginnya.

Ayo kita logika! Dia bisa saja menjual teknologinya untuk Jepang. Bahkan Amerika-pun hendak membeli. Namun dia menolak! Kekayaan bukanlah segalanya. Pengakuan bukanlah yang paling utama. Tapi pemenuhan MIMPI YANG MEMBAWA KEBAIKAN itulah yang paling penting.


Tidak ada MIMPI YANG TERLALU kecil sehingga layak diremehkan. Tidak ada MIMPI YANG TERLALU BESAR sehingga boleh mengijinkanmu menyerah!

Peluang dunia terbuka besar. Terkhusus bagi kalian disini: yang 24 jam dapat menikmati listrik, yang pergi ke sekolah tanpa perlu basah-basah menyebrangi sungai, yang dapat mengakses internet seharian. Akan sangat rugi jika dengan berbagai kemudahan itu kalian tidak mencapai apa-apa!

Semua mimpi layak diperjuangkan! Apa cita-cita kalian? Ingin menjadi programmer game? Sutradara? Musisi? BISA! Ilmuwan? Penulis? Arsitek? BOLEH! Dokter? Pengacara? Pelukis? SILAHKAN!

Karena pada akhirnya, di penghujung usia, kita tidak akan menyesal atas kegagalan karena terlampu sering mencoba. Kita akan menyesal atas apa yang tidak pernah kita coba perjuangkan!

Biarlah R.A Kartini dan bang Ricky Elson serta para anak bangsa membanggakan lainnya memberikan kita semangat untuk terus memperjuangkan mimpi. Kiranya Tuhan memberkati setiap impian baik kita.


*ini adalah teks amanat upacara yang saya buat H-2, pasca membaca tulisan dari bang Ricky Elson yang membuat saya mbrebes mili. Saya harap suatu hari saya bisa mbrebes mili melihat murid saya menghasilkan sebuah terobosan untuk negeri yang begitu saya cintai ini: Indonesia!

You Might Also Like

0 komentar

wanna say something? ^^