memaknai panggilanNya :)
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib 1 Petrus 2:9kita adalah umatNya.. yg dari semula telah dipilih olehNya.. dan di ayat ini juga ada kalimat 'supaya kamu......' - keberadaan kita sudah seharusnya menunjukkan eksistensi untuk bersaksi mengenai perbuatanNya yg besar.. tidak dikatakan disana, 'nabi - rasul - orang pintar - orang yahudi' tapi digunakan kata KAMU.. ya, itu menunjuk ke Anda dan saya ^^
berangkat dari situ, kita sadar.. bahwa Dia yang memilih kita, juga berkenan memanggil kita untuk melakukan kehendakNya di bumi ini.
pertanyaannya, bagaimana kita memaknai panggilan Tuhan ?
kita mau belajar ke dua tokoh yg BERBEDA.. berbeda jaman, berbeda umur, berbeda wawasan..
pertama adalah Samuel (baca: 1 Samuel 3:1-20).. seorang tokoh dari perjanjian lama.. Tuhan memanggilnya di usia yg sangat muda.. sehingga dia masih begitu polos.. dengan wawasan yang begitu minim.. dan setelah tiga kali Tuhan memanggil.. dia menjawab "berbicaralah Tuhan, karena hambaMu mendengar"..
tokoh kedua, adalah Natanael (baca: Yohanes 1 : 43:51) seorang tokoh di perjanjian baru.. Tuhan memanggilnya di usia yg matang.. dia adalah seorang Israel murni, dan dikatakan bahwa dia dibawah pohon ara.. (sesuai tradisi, di bawah pohon ara biasanya orang2 belajar taurat).. ini menunjukkan dia memiliki wawasan yang begitu luas.. dan percakapannya dgn Filipus menunjukkan karakternya yg skeptis.. dan responnya pada Yesus saat itu adalah: "Rabi, Engkau anak Allah. raja orang Israel"
lihatlah dua tokoh ini, dengan begitu banyak perbedaan.. namun satu respon yg sama..
dari sini, kita bisa belajar dua hal.. pertama, Allah memanggil kita tanpa memandang latar belakang, usia, wawasan kita.. dan kedua, hal2 tersebut (latar belakang, dll) tidaklah boleh menjadi alasan kita untuk menolak panggilannya.. :) jadilah rendah hati.. itu artinya, jangan sombong dan jangan pula rendah diri..
pertanyaan kedua, bagaimana perwujudan nyata kita sabagai oarng yg telah dipanggilNya ?
belajar lagi dari Samuel dan Natanael.. sikap hati mereka begitu tercermin dan seharusnya begitupula sikap hati kita..
Samuel dalam responnya mengatakan "...hambaMu siap mendengar" walaupun ini atas perintah ayahnya, namun ini tetap cerminan hati dari Samuel.. makna yg begitu dalam tersirat dari dalamnya..
dan respon natanael pun serupa walau tak sama.. dia mengatakan 'Engkau......raja orang Israel'.. dgn kenyataan bahwa dia pun adalah orang Israel.. dalam bahasa sederhana, dia mengatakan 'raja ku'..
begitu pula dengan kita, ekspresi pengakuan semacam ini adalah dasar untuk melakukan panggilan dariNya.. mengakui bahwa Dia adalah RAJA.. dan kita adalah HAMBA..
respon atas panggilan dariNya, dapat kita laksanakan melalui profesi, studi, pelayanan persekutuan, dan bahkan cara kita bersosialisasi.. sudahkah kita memuliakan Dia ? :)
mari responi dan maknai panggilanNya yg begitu indah ini ^^ "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 korintus 6:20) selamat hari minggu..
0 komentar
wanna say something? ^^