Welcome to our website !

Tentang Sesuatu

Segalau apapun, pasti tetap tentang sesuatu, entah Tempat atau Teman, entah Pendapat atau Pengalaman.

They called me miss

By Sabtu, Maret 01, 2014 , , , , , , ,

Tidak perlu menjadi seorang berparas rupawan dan ikut acara tahunan bergengsi di sebuah stasiun tv swasta, untuk mendapatkan panggilan “miss” :)
Sebuah tanggung jawab sebagai seorang pendidik melekat dibalik empat huruf itu.
namun panggilan yang sama mengingatkan bukan hanya tentang beban, tapi juga sukacita.
Bukan hanya tentang pekerjaan tapi panggilan
diri saya yang sebenarnya tidak pernah terungkap di ruang guru. Disana hanya tempat untuk singgah dan mengambil jeda di tengah kerasnya kehidupan kelas.
Agaknya seperti kehadiran mall di tengah perjuangan suka duka universitas.
di kelas, saya jatuh cinta.

Di durasi 40 menit di antara bel yang berdering, ada banyak cerita yang sudah dibagi, bahkan air mata pun pernah tercurah.
Di kelas, saya bermain peran. Kadang marah layaknya seorang panglima militer, kadang menurunkan nada dan berperingai lembut sebagai ibu.
Kadang saya hanya tertawa dan mengijinkan saya ditertawakan -bukan karena rasa hormat akan guru terlalu murah- tapi karena saya sedang ada dalam posisi sebagai kawan mereka.
Di kelas saya dipaksa menjadi wikipedia, mengetahui banyak hal dan harus selalu siap menjawab banyak pertanyaan.
Di kelas, saya menjaga agar sikap saya terpuji dan jadi teladan. Namun tak jarang saya buka kebobrokan dan kekonyolan masa lalu, agar mereka tidak jatuh pada lubang yang serupa.
Di kelas saya belajar, itu yang terpenting. Dan membuat saya tertunduk mengagumi hukum semesta yang agung di segala kepercayaan: “semakin banyak kamu menabur, semakin banyak kamu menuai”




Dan di ruang yang sama, saya menemukan alasan untuk bersyukur, hari lepas hari.
Saya rasa, saya telah gagal dalam mendidik murid dalam kedisiplinan. Pada akhirnya, saya sering kalah dengan rasa tidak tega. Saya bukan guru yang baik. Kelas saya berisik. Tapi bagaimanapun, saya tetap guru, saya membagi ilmu.
Di sela-sela usaha menjadi seorang yang layak mendapat hormat mereka, sekarang saya justru mengubah nada doa saya, agar Pencipta melayakkan saya mendapatkan kasih mereka. Itu berharga.
Tidak lama lagi saya akan menjadi mantan guru mereka, tapi selama panggilan “miss” itu bersua, maka saya akan tetap jadi seseorang yang dengan taat duduk diam membalas chat ataupun memberi telinga untuk mendengarkan.

Masa mendidik di bangku sekolah hampir habis. Masa bercengkrama di kelas, telah diambang batas, tapi masa jatuh cinta pada mereka akan tinggal tetap, selama mereka masih mau memanggil saya “miss”

You Might Also Like

0 komentar

wanna say something? ^^