we just click
ini kisah bukan tentang pasangan. ini hanya antara guru dan siswa yang di pertemukan di satu sekolah dan menemukan banyak sekali hal cocok antara keduanya.
setiap siswa bisa duduk diam mendengarkan pelajaran, menjadi pihak yg "tidak lebih tahu" dibandingkan guru. tapi guru yg beruntung adalah yg menemukan siswa yg juga berdiri memiliki wawasan lebih dari dirinya sendiri.
sepertinya saya ada dalam hitungan "beruntung" itu.. karena saya memiliki murid semacam itu: kathleen (dan nama-nama lain yg akan saya tulis berikutnya)
pernah satu waktu saya dan siswi ini mengobrol panjang tentang wedding industry, karena kebetulan orang tua bekerja di bidang tsb. dan saya hanya takjub menemukan bahwa di usianya dia paham begitu banyak tentang industry yg sedang perlahan saya pelajari sejak usia 21 tahun. begitu pula tentang photography. dia sungguh sudah expert di usianya bahkan jika disejajarkan para mahasiswa yang sekedar menenteng dslr tanpa passion di hatinya.
saya mengagumi orang tuanya. bahkan walau kami tak pernah bertemu.
kelak ketika saya sudah punya anak, saya ingin mendukung apapun hobi positifnya. membantu dia meng explore passionnya tanpa mengurungnya pada idealisme kuno saya sebagai orang tua.
begitu iri dengan dia dan beberapa siswa lain yg sejak SMP sudah tau apa passion nya. ah sungguh! saya pun ingin begitu.
doa saya hanyalah supaya bara passion itu tidak dipadamkan pertimbangan semu semacam: "apa kata orang" dan "berapa uang yg bisa aku dapat"
capture'an tweet ini merupakan award besar bagi saya.
we just 'click' on so many ways indeed.
so thank you Kathleen!
0 komentar
wanna say something? ^^