[one dozen of hopes] - part enam
kalian tau apa naluri alami wanita?
moody. kebiasaan belanja ataupun hasrat ingin kurus tidak mendominasi semua kaum hawa. tapil moody adalah bawaan alami yg seharusnya semakin diproses seiring usia.
sindrom moody itu tidak selalu positif bahkan jika boleh saya simpulkan, cenderung negatif. dan tidak salah jika diidentikan dengan sifat kekanak-kanakan. Kemarin, sindrom itu mengusik. tanpa disadari mood saya tiba-tiba memburuk dan sayangnya saat bertelpon dengan Riyan, pacar saya.
tidak banyak antusiasme seperti biasanya.
kadang mood wanita menjadi seperti roller coaster, naik turun tak menentu. itulah kenapalaki-laki moody adalah pilihan beresiko bagi wanita yg sudah dilahirkan dengan kecenderungan fluktuasi hormon. dan satu karakter ini membuat saya makin belajar arti 'sepadan.'
beruntungnya, malam itu dia tidak menanggapi ini dengan amarah yg mungkin akan memperburuk suasana (so boys, you need to do so) justru dengan begitu sabar menanyakan apa saya sedang ada masalah. tanpa banyak mengeluh akan mood saya yg tiba-tiba berubah, dia menghibur saya. dan walaupun ketawa saya kering tak seperti biasanya, dia samasekali tidak menghakimi saya.
kami tutup percakapan dengan doa bersama. melihat kedewasaannya, saya terhindar dari keengganan memimpin doa walau suasana hati tak cukup kece malam itu. sebuah anugerah jika kita bisa menghadap Sang Pemelihara kisah, dalam tunduk syukur bersama.
keesokan paginya sungguh merasa bersalah karena membiarkan durasi telpon setelah dia seharian sibuk justru tidak berkualitas karena mood saya :(
panggilan telpon masuk pagi itu dan tidak lain dari dia seorang. dia dengan nada lembutnya mengucapkan selamat pagi. sama seperti hari-hari lalu, selalu istimewa. dengan nada khasnya dia melakukan satu 'ritual' kami di telpon yg membuat saya hanya tersenyum sembari memegang hp. dan ditutup dgn kejujuran sederhana yg membahagiakan :')
rasa syukur lantas meluap. satu dari selusin harapan telah terjawab.
salah satu yg saya rindukan ada dalam diri pasangan saya adalah: stabil.. yaitu tentang karakter yg akan mengimbangi sisi moody saya sbg seorang sanguin.
dan jelas itu ada dalam diri pasangan saya saat ini.
jika demikian, lalu bagaimana saya bisa berhenti mengagumi Sang Pemelihara kisah kami berdua (?) Dia yg turut tersenyum ketika melihat ada dua jantung anak manusia yg berdegup lebih kencang ketika bertatap muka.
hanya terus bersyukur. Dia bukan sedang memanjakan saya dengan memenuhi apa yg jadi kriteria pasangan yg saya dambakan. namun sedang menghadirkan sosok dengan karakter yg saya butuhkan.
untuk itulah hubungan ini dimulai: menjadi partner yg saling menyeimbangkan dengan penuh kasih.
dan untuk Riyan, bahkan di suasana hati seburuk apapun, ketahuilah itu akan berlalu keesokan harinya. dan bagaimanapun, tidak akan ada masa dimana "saya sedang tidak mood mengasihimu" :)
0 komentar
wanna say something? ^^