Surat di Penghujung Oktober
Dear Adiss..
"Aku tau ini semua adalah kesia-siaan. tapi Tuhan, raja tua ini juga ingin merasa bangga akan dirinya sendiri"
Seperti yang kamu kira Dis, hidup memang seperti uang gaji.
Pilihan soal apa yang harus dikerjakan mengarah ada dua hal: masa kini dan
nanti. Betul kan? Ada yang harus ditabung buat masa depan. Ada yang harus
dinikmati sekarang.
Bayangkan saja jika kamu hanya fokus menabung, sudah hampir pasti kamu akan banyak mengeluh karena semua tentang apa 'yang akan datang'. Terkesan jauh hingga membuat mudah jenuh. Kamu akan merasa semua berat karena tidak ada yang dapat kamu nikmati saat ini.
Sebaliknya, jika kamu hanya fokus masa kini. Kamu akan
kelabakan di masa depan. Terlalu bergairah hingga hilang arah.
Aku bersyukur, kamu paham bahwa hidup ini harus diisi impian
masa depan, tapi juga target jangka pendek. Keduanya akan saling menyemangati,
percayalah hal itu, Dis. Ada selebrasi bahagia kini dan nanti. Barusan satu
pencapaian dapat kamu raih. Kecil, namun bagaimanapun aku ingin memberimu
selamat, dan…. Terimakasih!
Selamat, target mini yang membuatmu tak henti berhitung "sudah berapa ya? kurang berapa
ya?" hampir di setiap malam menjelang tidur, sudah tercapai.
Selamat karena telah menolak untuk bermanja dengan
kehidupan.
Selamat karena telah menantang dirimu sendiri, mencoba,
gagal, dan terus berusaha.
Target 10 portal mu ini terlampau remeh bagi orang lain. Dan
kabar baiknya adalah: itu tak masalah. Kamu yang paham medan perang ini, jadi
jangan heran hanya kamu yang tahu persis manis kemenangan di baliknya. #MudaBikinBangga
Daftar lengkap link tulisan di kesepuluh portal ini: http://unspokenspace.blogspot.co.id/2016/08/rekam-jejak-si-amatir.html |
Aku tahu kamu masih sangat baru. Kamu yang penuh keingintahuan
terus menjelajah, melakukan komparasi, dan belajar mengenal masing-masingnya. Kamu
pernah merasakan pahit ketika tulisanmu berlabelkan nama orang lain. Tapi
kamupun boleh mencicipi manis rupiah-yang-tak-seberapa juga dari rangkai kata.
Belum lagi ketika ada orang yang penuh ketulusan mengapresiasi dan berkata “ini
memberkati”. Bukankah dengan itu saja sebenarnya kamu sudah puas? Tapi aku
paham persis dirimu, kamu memang kurang kerjaan!
Hanya, teruslah ingat: jangan terbuai keberhasilan dan
jangan pahit dengan kegagalan.
Aku tahu Dis, betapa kadang kamu menangis melihat banyak
pengabaian di sekitarmu. Tapi ini pesanku, lakukan untuk Tuhan. Tolong dengan
sangat, jangan jadikan ini pemuas obsesimu tapi bentuk kamu
mempertanggungjawabkan talenta dariNya.
Seperti idamanmu, jika di surga kelak kamu ditanyakan “mana talenta yang Aku berikan?”, maka kamu dapat menjawab: “sudah habis terpakai, Tuhan. Aku tidak membawa apa-apa lagi untuk pulang.” Jadikan imaji percakapan surga itu nyata, lewat karyamu saat ini.
Seperti idamanmu, jika di surga kelak kamu ditanyakan “mana talenta yang Aku berikan?”, maka kamu dapat menjawab: “sudah habis terpakai, Tuhan. Aku tidak membawa apa-apa lagi untuk pulang.” Jadikan imaji percakapan surga itu nyata, lewat karyamu saat ini.
Terakhir, Seperti kutipan di awal tulisan ini, ini hanya
kesia-siaan, Dis. Ingat itu baik-baik. Toh
yang menganggap ini hal besar hanya kamu sendiri. Hanya kamu yang tahu arti
bangga akan 10 portal itu. Tapi, biarlah, siapa peduli. To give yourself a credit
and proud, is a must!
Bukan
orang lain, kamulah orang pertama yang harus bahagia atas pencapaian kecil ini.
Terimakasih karena telah mencoba. Terutama, terimakasih karena bersedia membayar harga.
Aku akan menulis lagi untukmu lain waktu, saat kamu memang
butuh.
With Love,
Adiss
0 komentar
wanna say something? ^^