Welcome to our website !

Tentang Sesuatu

Segalau apapun, pasti tetap tentang sesuatu, entah Tempat atau Teman, entah Pendapat atau Pengalaman.

Kompilasi Selusin Kisah

By Selasa, Januari 31, 2017

Saya merasa ini adalah bulan yang panjang. Bukan karena membosankan, tapi karena medapati bahwa dalam tempo 30 hari setumpuk kisah telah terajut. Untuk produktifitas, bulan ini mengecewakan. Tulisan saya tidak terbit dimanapun selain di blog pribadi. Terlepas dari itu, begitu banyak hal yang boleh terjadi, diraih, dan terpenting, dipelajari.

source:www.theoddesyonline.com


1. Stay Closer with Soponyono

Toko kue yang telah ada bahkan sebelum saya lahir ini, memang milik keluarga besar. Namun kala saya menginjak kuliah, soponyono seakan seorang asing. Tak ada lagi waktu di dapur bercengkrama dengan para mbak, tak ada durasi menjadi kasir dan melayani pembeli yang sebagian adalah fans berat pastel nikmat kami. Tapi, di awal tahun ini, saya mencoba kembali menghayati toko ini sebagai denyut nadi saya sendiri. Tiga hari menjaga toko yang membuat banyak kenangan tentang keluarga kembali menghangat dalam ingatan.


2. Paket Kasih Tuntas Terkirim

Dalam rangka merayakan Natal dan sebagai ucapan syukur, saya membagi paketan sederhana kepada 8 kawan. Namun karena pulang kampung, beberapa di antaranya harus tertunda. Bulan ini, saya menuntaskan semuanya. Saya selalu sumringan ketika melihat satu per satu memberikan kabar bahwa paket telah diterima dan bahkan bonusnya mereka menyukai apa yang saya pilih. Memang benar prinsip sederhana ini:

"Kita hidup dari apa yang kita terima, kita bahagia dari apa yang kita beri”.




3. Capen Inspiratif

Karena  proyek menulis dalam tim IGNITE akan dimulai, takdir mempertemukan saya dengan dua wanita yang sangat menginspirasi. Keduanya adalah calon pendeta. Satu wanita yang pertama usianya lebih muda, dengan begitu humoris dan energetik  dia menceritakan tentang bagaimana dia menginsafi panggilan menjadi seorang hamba Tuhan. Saya terbelalak tak henti menyaksikan betapa Tuhan super unik dalam membuatkan peta kehidupan bagi masing-masing anak-Nya. Wanita kedua tak kalah inspiratif. Dengan pembawaan yang lebih kalem dan berwibawa, dia menceritakan pengalaman soal pasangan dan penerimaan diri. Sebuah cerita jujur dalam konteks kami yang baru perdana mengenal saat itu. Kisah hidup yang tulus dibagi memang ampuh menjadi berkat.



4. Drama Power Bank

Salah satu keping cerita yang paling menguras hati. Tepat di momen harbolnas, Riyan membeli sebuah power bank. Warnanya cantik, kapasitas besar, merk ternama, dan fitur fast charging. Kami mengidamkannya untuk menjadi rekan ketika kami sedang jalan-jalan atau mungkin pelesir bersama tahun ini. Ternyata semua berjalan tak mulus. Paketan barang tersebut ditujukan ke alamat kost saya, dan ternyata setelah penjaga kost meletakkan di depan kamar saya, barang berwarna biru tajam itu raib. Setelah memastikan segala runtut peristiwa, saya dan penjaga kos menjadikan beberapa teman sebagai tersangka. Mengingat harga barang yang bagi saya dan Riyan tak murah, kami sampai pada keputusan meminta ibu kos menemani saya melakukan geledah. Semua sepakat bahwa keesokan harinya, rencana itu akan dieksekusi.




Saat malam, saya berbaring dengan begitu resah. Merasa jahat karena menuduh, tapi juga sedih kenapa drama seperti ini perlu terjadi. Akhirnya saya MEMUTUSKAN BERDAMAI. Saya membatalkan rencana menggeledah dan melalui doa memberikan pengampunan. Alhasil, hati saya tentram. Gejolak ini saya tutup dengan konklusi:

“damai sejahteraku tidak sebanding dengan uang (ratusan ribu) tersebut”.

Saya tidur malam itu dengan sangat lega. Memang, pengampunan itu mendamaikan. Esok harinya, saya hendak menuju kamar mandi dan penjaga kosan menemukan paketan saya di parkir sepeda motor. Paketannya MASIH RAPI. Saya merasa seseorang sedang mengajak saya bercanda. Tapi momen munculnya kembali power bank tersebut sangat indah. Tepat setelah saya belajar melepaskan dan mengampuni. Masih jadi misteri siapa yang mengambil dan menaruhnya kembali. Tapi drama-tak-penting ini patut disyukuri karena mengingatkan betapa damai sejahtera itu lebih mahal dan bahwa: pengampunan selalu mendamaikan.

5. Projek Baju Bekas
Sebuah cerita yang sudah saya tuntas dan rinci bagi di blogpost sebelumnya. Sebuah pengalaman yang berkesan, hanya dengan berusaha mewujudkan gagasan kasih tertentu. Memang, bahagia itu sederhana. Dengan berusaha selfless dan mengambil aksi dalam segala kerinduan.


6. Inspiring HRD Staff

Bangunannya megah dan semua staff berbahasa Inggris lancar. Begitulah gambaran tempat saya kembali menantang diri. Seperti pada umumnya proses seleksi, saya bertemu dengan staff Human Resource Department. Tanpa ekspektasi, justru hanya bisik cemas agar orang yang akan saya temui bukan tipe galak dan kaku. Doa saya terkabul! Bukan hanya tidak kaku, namun juga seorang lawan bicara yang luar biasa. Dia seperti trampolin yang membuat percakapan makin luas namun juga makin dalam. Dari soal penerimaan diri hingga Donald Trump, kami bahas bersama. Sebuah siang yang berkesan. Dia yang perdana saya kenal tersebut bahkan bertanya soal 150 mimpi saya dan berkata "kamu sudah mencapai setengahnya, saatnya menambah mimpimu dan sekaligus memperbesarnya." Sebuah saran yang bahkan tidak saya dapatkan dari kawan-kawan terdekat saya. I wish, in the future I can have more time to chit-chat with her.



7. Another Volunteering Experience 
Sebuah iseng yang berujung pada pengalaman baru volunteering di ranah digital. Lewat Chapter, lembaga nirlaba dari Singapura, saya mendedikasikan waktu luang dan kuota internet untuk mengedukasi masyarakat soal krisis listrik yang dialami oleh masyarakat Banten.



8. Belajar Bersama Remaja Hebat
Sebagai perwakilan dari sekolah, saya diutus mengikuti kegiatan semacam latihan kepemimpinan. Awalnya saya ikuti dengan enggan. Bagaimana tidak, acara ini mengambil jatah akhir pekan yang biasanya saya gunakan maksimal untuk hobi. Tapi di acara ini, saya bertemu squad yang super menyenangkan dan belajar berbagai materi baru. Soal public speaking, games kreatif, hingga tampilan power point yang baik bagi anak genZ. Sangat memperkaya!




9. Cerryls Melebarkan Sayap
Ada 14 toko total sampai saat ini, sebuah tambahan yang makin signifikan. Pasti, hal semacam ini tidak akan luput saya hitung sebagai kebaikan Pencipta. Rasanya masih tidak percaya, begitu melimpahnya toko yang menerima kami hingga beberapa putaran. Secara online, pertumbuhan kami amat lambat, tapi cakupan Cerryls melalui toko ternyata semakin besar. Belum lagi ketika melihat berbagai 'kebetulan'. Misalnya, ketika bertemu ibu kepala cabang yang dengan welcome menerima Cerryls di lima cabang mereka, hanya karena "dulu saya juga bisnis kartu ucapan". Rasanya Bahagia bukan kepalang! Begitu pula takjub ketika menyaksikan seorang kawan menawari untuk Cerryls diliput di majalah online Surabaya: Submagz.
Jika ada niat, banyak jalan akan dibuka. Saya yakin itu.

10. Dapat partner buat Cerryls
Masih soal Cerryls kesayangan, bulan ini jalan hidup mempersatukan saya dengan mbak sanguin-melankolis sebagai partner bisnis. Awalnya kami hanya satu komunitas menulis, tapi lagi-lagi kejutan hidup menyodorkan cerita yang sepenuhnya tak terduga namun menyenangkan. Sebentar lagi, Cerryls yang awalnya bergerak hanya di kartu ucapan akan merambah item lain. We're so glad about this!

11. Banyak dikecewakan
Bulan ini menjadi berharga bukan hanya soal berkat, berkat, dan berkat. Tapi juga rasa kecewa terhadap berbagai perilaku. Sakitnya perasaan tidak diperhitungkan, sedihnya atas perilaku tidak adil, bahkan pahitnya diremehkan. Namun di saat yang sama, (kebetulan) saya sedang menuntaskan membaca sebuah buku relasi. Dan dituliskan apik sebuah kalimat berikut:
"my respond is my responsibility".
Ketika kita merasa begitu kecewa, sikap untuk marah dan protes, sikap untuk membalas dan menjatuhkan, semua adalah tanggung jawab pribadi kita. Bukan tergantung pada tindakan mereka, tapi berdasar nilai apa yang sebenarnya kita hayati. Saya sedang berlatih untuk terus memilih sikap yang baik, apapun kondisinya.


12. Jadi Editor
Terakhir, ini yang paling membuat rasa gentar, takjub, bangga, dan bahagia bercampur satu dan berkecamuk penuh harmoni. Lewat IGNITE, saya belajar hal yang sepenuhnya baru. Sebuah kepercayaan yang mengerikan tapi tidak akan saya sia-siakan. Secara keterampilan, jelas saya belum terlalu mumpuni. Itulah kenapa, tugas ini mengingatkan saya pada makna anugerah dan memaksa saya belajar. Sebuah kesibukan baru yang saya nikmati.





Dan akhirnya, yang baik, buruk, dan segala sesuatu di antaranya, tak ada yang saya sesali. Durasi 31 hari penuh emosi :') tepat seperti bianglala, ada naik dan turun yang ekstrim tapi menggembirakan. Bulan Februari ini, saya menanti beberapa 'keputusan'. Tidak ada daya untuk menebak episode selanjutnya. Seperti hari lalu, saya terlampau yakin semua akan baik lewat cara-Nya. #Eleos!


You Might Also Like

0 komentar

wanna say something? ^^