Tentang Sesuatu

kami naik van dari Victory Monument dengan harga 250 baht. kami berangkat pagi buta, dengan kondisi perut hanya bermodal mie Mama rasa tom yum. perjalanan 4 jam saya isi dengan tidur, karena sepanjang perjalanan sangat membosankan. sampai lah di Kamboja jam 9, dan hanya bermodal tulisan-tulisan di blog, kami mulai mengurus visa run ini.

dan bagian paling tidak menyenangkan dimulai. selain ngantri di daerah penuh polusi, kami ditipu oleh orang-orang berseragam. kata mereka, free buat stempel visa run itu harus dengan menginap minimal satu malam. ah itu bohong besar! akhirnya 200baht pun ludes, 200 baht tiap orang :( belum selesai kisah gak enaknya, karena saat mau keluar dari Kamboja-nya kami harus mengantri hampir 3 jam. penuh tourist asing saat itu. tapi yang lumayan nyenengin adalah, pas ditengah-tengah penantian antrian terpanjang yang pernah saya alami itu, ada bule bikin sketch wajah saya. sayang gak sempet minta untuk difoto :(

setelah usai, dan kembali ke perbatasan Thai-Kamb, lagi-lagi saya dan bitha berpisah. kami memutuskan spending one night di perbatasan. tanpa membawa baju sehelaipun apalagi perlengkapan mandi. pikir saya, 'ilangin sebel', uda ditipu gitu kan masak langsung pulang. ya sekalian aja deh nginep trus naik kereta besok paginya. sebelum cari hotel, aku dan bitha (sesuai saran orang KBRI) mampir ke pasar perbatasan, katanya banyak barang bermerk selundupan murah. tapi ternyata sama aja sih kayak barang-barang di MBK. aku seperti biasa, di tiap kejadian khas aku beli sesuatu, setelah buku di logos hope, kaos di PBB, sekarang giliran tas kipling. emang uda pengen banget punya tas ransel kipling, dan di Indonesia masih mahal, (wlpn KW), disini aku dapat KW tapi printed inside, KW super lah itungannya, cuma 180baht. lumayan :)

setelah makan malam, kami Bblusukan ke gang ternyata ada beberapa hostel murah daripada hotel yang di ujung jalan. kami dapat harga 300baht untuk dua orang, plus wifi, sabun, handuk, lumayan lah.. merasa agak happy karena selama semalam disana ketemu orang-orang baik, kebanyakan orang Pattani (Thailand Selatan) yang bantuin buat janjian naik tuk-tuk pagi-pagi buta keesokan harinya.

ya ini jadi bagian yang agak nyebelin sih, buang-buang waktu dan duit banget. tapi dipikir-pikir, kalau engga naik kereta, gak bakal kenal Pim Nara, gak bakal ke Logos Hope, gak bakal ngerasain kereta Thailand. so, disyukuri saja deh :3