for de'bay from auntie
Di suatu klinik yang tidak terlalu besar, baik perkara ukuran dan popularitas, sebuah kabar baik dikumandangkan. Kami bertiga (aku, cece, dan suaminya) menangkap senyum lebar dari sang dokter sembari dia terus menggerakkan alat USG.
Seorang bayi sedang tidur nyaman di perut kakak perempuanku. Sudah seminggu memang jelas terlihat tanda-tanda kehamilan pada normalnya, yaitu mual dan rasa haus akan makanan asam. Aku cukup beruntung menemani dan menyaksikan fenomena hormonal perubahan selera makan dan wangi-wangian itu (sekaligus korban yang kewalahan). Setelah menanti satu tahun setengah, akhirnya kabar gembira dari Tuhan turun dan menyempurnakan sukacita bulan Desember.
Bagiku ini lagi-lagi skenario manis dan jadi penghiburan luar biasa di tengah penantian pekerjaan. Sehari-hari bersama keluarga mini ini membuatku menjadi saksi bagaimana laki-laki dapat berubah jauh lebih lembut terhadap istrinya yang sedang hamil.
Aku akan menjadi seorang AUNTIE, dan aku harap akan menjadi sosok yang dapat dia banggakan, sama yang akan dilakukan anakku kelak. Sedari saat ini aku sudah meminta ijin pada ceceku untuk kelak sesekali mengajaknya berpetualang berdua. Entah dia laki-laki atau perempuan, aku ingin kami jadi partner kece untuk membicarakan banyak hal. Ah ternyata begini rasanya menanti kehadiran anggota baru di keluarga. Aku hanyalah calon tante bukan calon ibu, namun antusiasmeku sudah membawaku pada berbagai angan tentang apa saja yang akan aku buatkan dan belikan untuknya, apa yang akan aku ajari, dan kemana saja aku akan mengajaknya. Untuk kali ini, surat menjadi pembuka sambutanku.
"dear baby, your auntie love you. Masa enam minggu awal kau hadir, akulah yang ada di sisi mamamu. Ingatlah bocah, kalau awalnya ada kemustahilan tentang hadirmu. Ada air mata ketakutan kala suara vonis disuarakan. Tapi mamamu memang idolaku, dia gigih berdoa dan berusaha untuk dapat menikmati kehormatan menjadi seorang mama. Jadi cintailah dia dengan sepenuh hatimu. Ingatlah kisahmu sebelum kau lahir, maka kau akan tahu kemustahilan hanyalah cara Pencipta menguji ketulusan dan kegigihan. Terimakasih telah menjadi penyemangatku berjuang dan pengingat betapa manisnya kedaulatan Pencipta-mu, Pencipta kita.
aku mengasihimu, senantiasa mendoakanmu, dan penuh sukacita menantimu, ponakanku :')"
0 komentar
wanna say something? ^^