Welcome to our website !

Tentang Sesuatu

Segalau apapun, pasti tetap tentang sesuatu, entah Tempat atau Teman, entah Pendapat atau Pengalaman.

LARI

By Rabu, April 08, 2015 , ,

Judul diatas bukanlah sebuah majas melainkan tema harafiah. Belakangan ini saya sedang gandrung dengan tren masa kini: LARI. Pacar saya sudah mengingatkan untuk saya mencoba aktivitas yang katanya asyik ini sejak lama, tapi saya terlalu enggan dan lebih berminat dengan jenis olahraga lain. Setiap kali melihat di sosial media beberapa orang berkomentar "lari itu bikin nagih", saya hanya mengangkat satu alis tanda ragu dan heran.

Sampai suatu siang di sebuah laboratorium kesehatan, sosok bapak dengan jas putih dan pembawaan yang kalem memeriksa denyut nadi dan detak jantung saya. Ragu dan heran saya melebur menjadi tekad.

"Jantungnya santai ya mbak. Beda sama orangnya yang sangat bersemangat." begitu kalimat pertamanya sembari masih memegang stetoskop di tangan.
oh gitu ya dok?
"Iya mbak. Jantung dan sisi sanguinnya gak sinkron ini."
Dia menambah kalimat yang membuat saya meraba, dia ini dokter atau psikolog ya?

Nasihat berulang-ulang dari Riyan terkalahkan dengan satu komentar seimbang antara miris dan humoris dari Dokter tersebut. Setelah prosesi pemeriksaan umum selesai, dia menyarankan saya mencoba olahraga lari. Alasannya sederhana karena olahraga itu memang sangat baik menjaga konsistensi tempo detak jantung.

Oke, saya akan biasakan lari. Itu tekad saya sepulang dari laboratorium kesehatan. Hal tersebut terlaksana setidaknya seminggu penuh ini. Selagi di desa dengan kesejukan dan suara alam yang indah, saya bangun lebih pagi untuk mengekspresikan saya menyayangi sang organ pemompa darah.

Setelah lari sekitar 15 menit, saya letakkan telapak tangan di dada hanya untuk merasakan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya. Menyenangkan! dag-dig-dug kencang pasca lari mengingatkan saya tentang panas-dingin kala jatuh cinta. Merasakan dengan telapak tangan bagaimana jantung ini lebih bergairah memompa darah menyulut semangat saya juga. Perasaan unik ini sangat menyenangkan. Dan somehow, ini yang membuat saya ketagihan.


Kapanpun kita ingin menyerah atau sedang jenuh, sepertinya lari adalah solusi ampuh! Bukan lari dari kenyataan yang justru tidak membawa hikmah apa-apa, tapi justru lari keluar rumah dan menggerakkan kaki lebih lincah, lalu menikmati fakta ada organ tubuh kita yang begitu bergairah mempertahankan hidupnya.

Lari seminggu ini, bagi saya pribadi, bukan saja latihan fisik namun juga peneduh psikologis. Dia bertransformasi menjadi salah satu pengingat jitu untuk saya lebih menghargai hidup dari hal sederhana, seperti hembusan nafas, detak jantung, udara pagi, dan segarnya air putih :)

Lagi-lagi, ini perasaan yang menyenangkan!

You Might Also Like

1 komentar

  1. Ada yang mulai ikutan lari juga sekarang.

    Hampir setengah tahun di Jkt, aku benar-benar ketagihan lari. Bangga aja sama diri sendiri setiap kali bisa mencapai target yg aku rencanakan. Senang gimana gitu rasanya. Semua beban terasa lepas. Semua racun ditubuh seolah luruh bersama peluh yang bercucuran.

    BalasHapus

wanna say something? ^^