Welcome to our website !

Tentang Sesuatu

Segalau apapun, pasti tetap tentang sesuatu, entah Tempat atau Teman, entah Pendapat atau Pengalaman.

Kejutan Selasa

By Selasa, Mei 19, 2015 , , , , , , , , ,

"Karena manusia tidak dapat menyelami pekerjaan Allah dari awal sampai akhir" -Pengkhotbah.

Salah satu momen yang istimewa di hidup manusia adalah saat kita diperbolehkan menjadi saksi atas realisasi sabda-Nya. Kita berdecak "ah bener ya ayat di firman itu." Setidaknya itu berlaku untuk saya. Kita bukan hanya membaca namun menyaksikan dan mengalami. Adakah yang lebih indah? Kali ini saya ditampar oleh fakta betapa kerdil diri ini untuk memahami apa yang sebenarnya sedang sibuk Dia kerjakan.

Selasa yang tidak mengandung angka cantik menghantarkan pada dua kejutan. Semuanya seirama berkolaborasi menambah kekaguman baru tentang bagaimana Tuhan berkarya di pribadi seseorang.

Tulisan blog saya tentang "malu menjadi guru" adalah tulisan paling banyak di-reshare selain tulisan tentang Riyan. Secara acak, link itu disambangi oleh seorang kenalan yang saya temui di sesi Focus Group Discussion untuk rekrutmen sebuah NGO besar. Dia bertutur tentang kesannya terhadap tulisan saya yang (Puji Tuhan) membuatnya memiliki sebuah perspektif baru. Nyatanya, komentar singkatnya juga membawa saya pada pemahaman baru yang berharga.

Dia menceritakan betapa dia kaget akan kabar penerimaan karena pada dasarnya dia hanya 'mencoba'. Jika ditanya apa yang sangat dia inginkan, maka jawabannya adalah menjadi guru mengingat dia juga dari jurusan yang sangat cocok untuk berkiprah di dunia pendidikan. Namun setelah mencoba di berbagai institusi sekolah, asanya selalu terhalang. Sampai akhirnya dia diterima di NGO ini. Sepenuhnya berkebalikan dari saya yang sangat menginginkan NGO ini namun berujung pada penolakan dan memberi jeda untuk meneguhkan bahwa saya harus kembali berkarya menjadi guru. 

Dari baris kalimat di kolom komentar itu, saya memahami betapa rencana Tuhan atas setiap pribadi begitu mengejutkan sekaligus unik. Dia membawa anak-Nya dengan segala cara menuju tempat dimana seharusnya dia berada. Kegagalan kadang pertanda kita harus berusaha lebih keras tapi tak jarang itu sinonim dengan bahasa 'tidak' dari Allah. Bukan karena Dia jahat, murni karena Dia telah menyiapkan yang PALING SESUAI. Tidak berarti yang paling nyaman, tidak selalu yang paling menggairahkan, tapi PASTI yang paling sesuai.




Kedua, saya diingatkan bahwa apa yang kita miliki bahkan walau terlihat sangat remeh, kadang adalah sesuatu yang diinginkan oleh orang lain di luar sana. Tidak ada alasan kita tidak bersyukur. Sungguh. 

Ketiga, kebetulan dia sampai ke blog kumuh ini, sederhana membuat saya semakin yakin tidak ada yang kebetulan. Setiap hal bisa Dia gunakan untuk menjadi sarana penjelasan bagi orang lain semakin memahami karakter Agung nan berdaulat-Nya.

Bukan saja perkara komen 'nyasar', Selasa kali ini menjadi semakin melekat di hati sekaligus membekaskan seutas senyum adalah karena sebuah kabar bahwa saya diterima menjadi peserta salah satu kegiatan Pemerintah untuk menghidupkan semangat kemaritiman. Sebuah kegiatan bernama 'Ekspedisi Nusantara Jaya' akan mengisi bulan Juni saya. Berlayar di secuplik laut megah Indonesia lalu diselingi dengan bersandar singgah ke pulau-pulau kecil untuk membantu masyarakat disana. Kalian tahu apa artinya ini bagi saya? 

Pertama, mengikuti program pelayaran sudah saya coba sejak 2013 namun terhalang ijin cuti. Jadi jelas, ini satu lagi poin dimana mimpi saya terkonversi menjadi kenyataan. Tidak mungkin bahagia absen dari hati ini.

Kedua, makna besar kegiatan ini bagi saya personal adalah titik temu dua keinginan besar yang gagal saya dapatkan. Antara bergabung NGO dan (C)PNS. Kerinduan saya untuk 'membantu' masyarakat di luar pulau Jawa yang sesak ini saya kira hanya dapat saya lakukan lewat NGO namun ternyata asumsi saya keliru. Ada hal yang sepenuhnya berbeda dari yang saya bayangkan yang bisa membuat saya men-check salah satu poin dari daftar keinginan. Sisi lainnya adalah fakta bahwa kegiatan ini benar-benar adalah agenda pemerintah. Kabar kembali menjadi guru PKN menyisakan satu pertanyaan, bagaimana mungkin saya mengajarkan tentang Indonesia tanpa pernah benar-benar berkecimpung atau mencicipi kegiatan yang memang digarap oleh pemerintah. Ternyata, rasa heran itu ditaklukan dengan kesempatan emas ini. Lagi-lagi manusia hanya jago menerka. 

Saya akan mengikuti salah satu kegiatan dari pemerintah yang melibatkan sangat banyak kementerian plus diperbolehkan menjadi 'berguna' untuk mereka yang sering terlupa. Oke, ini menjadi akhir kisah paling sempurna yang membuktikan bahwa kita boleh memiliki kerinduan namun jangan sekali-kali menyetir Dia untuk cara penggenapan kerinduan itu!

Akhirnya dengan sejuk hati penuh kagum saya dapat meminjam sepenggal paragraf favorit yang saya temukan dari buku Almost Heaven:
"I have been given this assignment by Him, the One who knows the end from the beginning, the One who holds the future in His nail-scarred hands and so I will gladly fulfill my role. Of course, it didn’t work out according my plan. LIFE GENERALLY DOESN'T. God had a totally different plan. I don’t know. I don't think I'll ever know. And part of me doesn’t even want to know. I just wanted this to be something that could only be explained by God’s intervention."

You Might Also Like

0 komentar

wanna say something? ^^