[penghujung duapuluhsatu] - jatuh cinta di setiap langkah
sembari menikmati suasana mendung kota probolinggo, saya mem-flashback perjalanan saya di tahun ini. per januari 2014 sampai bulan sebelum berganti usia, ada setidaknya empat perjalanan berkesan
5 bulan sebelumnya..
dengan status sebagai "penyusup" tepat di hari pertama tahun ini, pulau menjangan menjadi saksi seorang bernyali ciut melawan sisi pengecutnya akan kedalaman dan rasa pedas.
di perairan pulau kecil itu, kagum tak henti meluap, akan keindahan bawah laut. pesona yg melebihi tebaran awan di puncak penanggungan, sunrise di bromo, bahkan laut jernih serta pasir putih karimun jawa.
dua wishlist bisa tercoret, adalah bonus. suatu perjalanan dengan kawan-kawan baru tanpa banyak rencana dan berakhir dengan kepuasaan!
2 bulan sebelumnya ...
pendakian perdana di 1653 mdpl. petualangan yang tidak menyisakan kesempatan untuk mencoret barang sebijipun wishlist. tapi perjalanan kaki 6 jam yg basah, dengan medan yg tak mudah jelas melekat di hati karena siratan rasa yg tak terkira. entah kapan bisa menikmati lagi perasaan semacam itu: haru dan bangga
beberapa minggu yg lalu ...
di awal bulan ini, saya mengunjungi kota klasik: Jogjakarta. tidak ada yg terlalu mainstream di kota ini. Malioboro tak pernah kehilangan pesona. Borobudur yg megah juga tetap layak disinggahi. tapi perjalanan ini menetap di ingatan karena sang partner perjalanan dan kunjungan ke rumah sakit kelahiran saya di magelang, yg sekaligus menjawab salah satu poin dari 150 keinginan saya.
se minggu lalu ...
perjalanan paling tidak menarik, karena dilakukan berombongan. pun kecewa dengan alam bawah laut yg sudah rusak. jauh kalah indah dibandingan jelajah bawah laut menjangan. tapi jatuh cinta masih boleh saya cicipi di perjalanan kali ini, karena mengenal orang-orang warga asli Karimun Jawa, serta olahan ikannya yg murah tapi sakti menggugah selera. mengunjungi destinasi yg memang saya ingin tuju, lega rasanya!
di menjangan, saya jatuh cinta dengan keindahan bawah lautnya.
di jogjakarta, saya jatuh cinta dengan partner perjalanan saya.
di karimun jawa, saya jatuh cinta dengan sikap sahaja warga lokal sana.
di penanggungan, saya jatuh cinta pada setiap jengkal langkah, setiap tetes embun, keringat, bahkan air hujan. tak mungkin lupa, jatuh cinta dengan samudera awan dan siratan sinar matahari yg berangkat gagah ke peraduan. tapi yg terpenting, disana saya jatuh cinta pada: diri saya sendiri.
kecuali penanggungan, di setiap perjalanan terselip kesempatan mencoret beberapa poin dari 150 keinginan.
tapi entah mengapa, pendakian adalah cerita yg paling ingin saya banggakan di usia ini.
semoga itu pertanda, di usia duapuluhdua akan ada puncak lain yg mengijikan saya melakukan pengulangan rasa yg serupa :)
2 komentar
Eh mau ngomentarin fotonya, pasti suka lah wong sama seseorang yg istimewa :)
BalasHapusAku juga paling suka baca catatan pendakian di Gunung Penanggungan
haha bang Rotua. maksudku, diantara sekian banyak selfie kami, entah kenapa suka banget sama yg satu itu :D gitu bang >,<
Hapusohya? ah makasih :')
wanna say something? ^^