tukang sapu dan definisi kesuksesan
Keberhasilan tidak diukur dari ketenaran. Setidaknya itu
menurut seorang tukang sapu di kantor pinggiran kota. Dengan senyum tanpa
gerutu dia menyapu ubin-ubin indah disana selama bertahun-tahun. Walau upah tidak seberapa, namun
kepuasan selalu dikantonginya kala pulang. Satu kali sang istri terheran apa alasan
di balik senyum bangganya. Terungkap bahwa beberapa tamu dan pegawai kantor
bercakap memuji lantai bersih dan berkilau yang menyambut derap kaki mereka.
Dengan ekspresi lega lelaki paruh baya itu menambahkan: “mereka tidak mengenal
namaku namun mereka menjadi nyaman dan memuji lantai bersih yang telah ku sapu.
Itu kesuksesan besar bagiku."
Tak lama, sang anak bungsu mereka mendekat. Dengan raut
penasaran besar menuju ke pangkuan ibunya lalu bertanya: “ayah, apa itu
kesuksesan?”
“nak, kesuksesan adalah saat kau berhasil memberi dampak baik lewat karyamu. Kesuksesan juga tentang rasa hormat sebab kau bekerja bukan melulu untuk hidup dan pengakuan semata namun untuk menunjukkan cintamu pada sesama. Sering kali orang abai terhadap jerih lelahmu, namun kau tidak dilumpuhkan oleh itu, ketulusan menjadi peganganmu. Sesekali kau berbuat salah namun kau tidak membiarkan penyesalan mengepungmu.”
Sang ayah berhenti sejenak, untuk menyeruput wedang jahe
yang dihidangkan oleh putri sulungnya. Petuahpun berlanjut.
“Sesekali kau tersentak fakta bahwa banyak orang yang lebih kaya dan lebih terkenal ketimbang dirimu, namun kau tetap baik-baik saja tanpa iri mengutuki karyamu sendiri. Kau sedang tidak membuang waktu dengan membandingkan apa yang kau kerjakan dengan apa yang dikerjakan orang lain. Itu juga merupakan kesuksesan."
“jadi ayah, berarti kesuksesan tentang waktu yang sangat
lama, bukan?!” Dengan nada memastikan sang anak kembali bertanya.
"tidak anakku, kesuksesan bukanlah hasil akhir yang baru bisa kau nikmati setelah berjerih lelah dalam waktu tertentu. Ia merupakan tamu harian, yang selalu mengetuk pintu rumah orang yang dapat berbaring tidur di ranjangnya dengan jiwa damai. Juga kepada mereka yang berkata 'aku akan memberikan yang terbaik hari ini' setiap pagi usai berlutut memohon makanan yang secukupnya pada Empunya kemuliaan."
“dan jangan lupa..” sahut sang istri “kesuksesan juga
tentang memiliki cukup waktu yang hangat bersama sanak, kawan, dan keluarga.”
Semua menyaut dalam senyum sepakat dan syukur sebelum beranjak dalam istirahat lelap.
0 komentar
wanna say something? ^^